|
Diskusi narkoba BNN, Pemberdaya perempuan dan Perlindungan Anak, Kominfo |
Jakarta, 25 Maret 2014 merupakan hari kampanye Anti Narkoba,
ditengah-tengah kampanye partai politik yang saling berebut suara untuk meraih
kekuasaan. Kampanye Anti Narkoba ini di tujukan guna meraih cita-cita Indonesia
Bebas Narkoba 2015.
Bertempat di Gedung SMESCO Jl.Gatot Subroto Kav.94 Pancoran,
Jakarta Selatan. Acara yang berlangsung sejak jam 9 pagi ini turut mengundang
banyak kalangan pelajar yang terdiri dari berbagai sekolahan dan beberapa
tingkatan dari SLTP dan SMU atau SMK serta beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat
dan juga beberapa forum diskusi warga Anti Narkoba yang ada di Jakarta.
Acara yang dikemas
secara semi formal ini juga turut dihadiri beberapa pejabat Negara seperti Ibu
Linda Gumelar selaku menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bapak
Basuki Yusuf Iskandar selaku Kepala Badan Peneliti SDM Kominfo, dan tentunya
Bapak Komisaris Jendral Polisi Anang Iskandar selaku kepala BNN serta beberapa
anggota aktif Solidaritas Istri Kabinet Bersatu (SIKIB).
Kampanye Anti Narkoba tersebut berdasarkan pada
Undang-Undang No.35 yang menyatakan bahwa pengguna narkotika harus
direhabilitasi bukan sebaliknya dipenjarakan atau disiksa. Oleh karena itu BNN
mengajak pihak-pihak terkait seperti yang tertulis diatas bertujuan agar dapat
tersosialisasi dengan cepat dan tepat sasaran.
Dengan adanya Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak agar dapat disampaikan kepada para perempuan dan anak-anak
yang seringkali menjadi korban dari efek negatifnya narkoba. Itu juga yang menjadi
alasan kenapa dalam acara itu BNN turut serta mengundang para siswa-siswi SLTP
dan SMU atau SMK supaya dapat memberikan edukasi mengenai bahayanya narkoba di
kalangan remaja.
Ibu Linda Gumelar juga mengatakan turut prihatin atas yang
terjadi di Indonesia, dimana para perempuan banyak dijadikan korban sebagai
pengedar narkoba dan kebanyakan dari mereka adalah yang bekerja sebagai TKW
diluar negeri dan juga mereka yang berada di garis kemiskinan.
Begitu juga dengan kalangan forum masyarakat anti Narkoba
agar dapat pesan dari undang-undang tersebut tersampaikan kepada masyarakat
lainnya yang berada disekitar mereka sekaligus untuk mengajak masyarakat agar
berani melapor bila ada diantara keluarganya menggunakan narkoba supaya dapat
segera di rehabilitasi baik di BNN maupun di lembaga rehabilitasi lainnya.
Tidak berbeda dengan tujuan yang lainnya, kehadiran Kominfo
diacara ini tentunya untuk bersosialisasi mengenai bahaya narkoba dan juga
tentang kampanye anti narkoba terutama mengenai rehabilitasi terhadap korban pengguna
narkoba.
Hal itu terkait dengan percepatan penyebaran informasi baik
dalam bentuk cetak maupun di dalam bentuk digital alias di media sosial internet.
Untuk itu, didalam acara tersebut BNN turut mengundang wartawan, reporter, dan
juga blogger.
Kenapa Blogger ? Menurut bapak Anang Iskandar, blogger
memiliki peran yang juga sangat penting selain para wartawan kebanyakan. Perkembangan
teknologi informasi yang begitu cepat dan berbagai informasi kini hampir dikuasai
oleh internet menjadikan blogger saat ini tidak lagi dapat dipandang sebelah
mata. Blogger yang sebelumnya hanya dipandang bisa menulis tentang curhatan
semata, tetapi kini mereka dipandang juga bisa berbagi informasi penting yang
mereka miliki terutama tentang aksi sosial dan kepedulian yang sedang di galang
oleh BNN.
Dalam diskusi tersebut juga dipaparkan bahwa pernah terjadi kasus
transaksi-transaksi negatif yang berupa prostitusi hingga Narkoba, oleh karena
itu, Kominfo dipercaya dapat bekerjasama untuk mengawasi terjadinya
transaksi-transaksi tersebut. Hal ini juga mengindikasikan bahwa penggunaan
internet juga dapat berdampak negatif dan berbahaya.
Ditengah acara saya juga sempat bertanya mengenai opini
acara tersebut kepada beberapa siswa-siswi dari beberapa sekolah dan didapat tanggapan
yang positif.
“Saya sangat senang sekali berada disini, mas. Kita disini
mendapat wawasan lebih banyak lagi tentang bahayanya Narkoba sehingga kita
dapat menghindarinya dan nantinya akan kita kasih tahu ke teman-teman kita“
jawab Prima yang merupakan seorang siswi dari SMU 5 Jakarta.
Disela-sela kesempatan melakukan wawancara dengan bapak
Anang Iskandar selaku Kepala BNN, beliau menegaskan kepada saya bahwa pengguna
narkoba siapa saja yang melapor dan meminta rehabilitasi kepada BNN akan
dilayani dengan baik dan tidak dipungut biaya sepeserpun. Beliau juga
menegaskan atas pertanyaan yang saya ajukan mengenai penyidikan terhadap
pengguna / pecandu yang melapor ke BNN, bahwa tidak aka nada penyidikan seperti
yang ada di kepolisian.
“ Lebih baik melapor pada kami (BNN), anda akan aman dan
nyaman tidak akan ada penyidikan kecuali kalau anda pengedar narkoba. Begitu
juga berbeda kalau anda ditangkap oleh polisi, meskipun anda hanya pengguna
tetap aka nada penyidikan lebih lanjut lagi. Makannya segera melapor pada kami
untuk dilakukan rehabilitasi “ Tegas bapak Anang Iskanda.
Acara yang di selenggarakan sepanjang 3 jam ini juga begitu
meriah dengan kehadiran kelompok theater Tanah Airku yang penuh warna bercerita
tentang peredaran narkotika di negeri ini sekaligus sebagai penutup acara ini.
Artikel keren lainnya:
Wuidih rame juga ya :o pasti seru banget kalau bisa hadir gitu. Say no to Narkoba!
BalasHapus