Alangkah
baiknya bila seorang artis atau musisi lebih berhati-hati lagi dalam
pergaulannya karena mereka menjadi seorang public figure dan seharusnya
memberikan contoh yang baik untuk mereka yang mengagguminya. Seperti halnya
grup band Slank, band yang di gawangi oleh Kaka, Bimbim, Ivan, Ridho, dan
Abdee, beberapa kali turut serta berkampanye sosial.
Meskipun
mereka slengean tapi sisi sosial dan
kepeduliaannya terhadap bangsa dan Negara ini patut diacungi jempol. Dalam
beberapa kesempatan mereka berkampanye tentang korupsi bersama Komisi
Pemberantasan Korupsi atau akrab disebut KPK. Mereka (Slank) di daulat sebagai
duta anti korupsi oleh KPK yang bertepatan dengan album ke-12 mereka dan
kampanye itu diwujudkan dalam album kompilasi anti korupsi.
Yaa!
Mereka yang dalu sebuah band yang terdiri dari anak-anak urakan kini mereka
menjadi pejuang anti korupsi. Dari panggung ke panggung alias setiap kali
mereka pentas, mereka selalu membawakan lagu-lagu perlawanan untuk mengajak
para penggemarnya untuk melawan para koruptor.
Tapi
terpilihnya Slank sebagai duta anti korupsi bukan tanpa halangan, bukan
mendapat dukungan dari pemerintahan tapi malah sebaliknya mendapat kecaman dari
beberapa oknum DPR yang merasa terhina dengan lirk lagu-lagu slank yang dinilai
terlalu menyudutkan para oknum DPR hingga dewan BK DPR saat itu ingin menggugat
kaka, dan kawan-kawan lainnya.
Nah,
Slank yang katanya Slengean alias
urakan ini bukan cuma dipercaya oleh KPK sebagai duta anti korupsi. Di tahun
2013 alias tahun kemarin, Slank juga aktif dalam menyuarakan Anti Narkoba
bersama pihak Badan Narkotika Nasional alias BNN.
Tanpa
dipungkiri, mulai dari personel pertama kali dibentuk yang terdiri dari Bongki,
Pay, Indra, Bim-bim, dan Kaka, bisa dikatakan seluruh personel dari slank adalah
pengguna narkoba dan itu adalah salah satu korban dari popularitas mereka.
Sukses
dengan segudang karya mereka menjadikannya kalap hingga tidak lagi terkendali
eksistensi didukung oleh narkoba. Eratnya mereka (slank) dengan dunia
narkotika, sebenarnya membuat hubungan
mereka tidak baik alias terjadi perpecahan di antara personel terutama Bim-bim
selaku motor dari Slank tersebut.
Kondisi
itu membuat Bongky, Pay, dan Indra keluar dari grup band tersebut, entah keluar
atau di pecat oleh Bim-bim yang pasti mereka tidak lagi solid karena narkoba.
Bongky, Pay, dan Indra pun memutuskan untuk membuat sebuah band baru bernama
BIP band.
Kondisi
itu pun sempat membuat Bim-bim frustasi dan putus asa hingga berniat untuk membubarkan
band Slank yang sudah tanggung memiliki penggemar yang setia dan loyal terhadap
musik-musik yang sangat bersahabat di telinga pendengar.
Kesetiaan
dan Loyalitas alias Fanatik terhadap band slank lah yang mengurungkan niat
Bim-bim untuk membubarkannya, Bim-bim juga sempat mendapatkan ancaman dari
salah satu penggemarnya yang berencana membunuh dirinya bila benar-benar
membubarkan slank.
Itu
juga menjadi bukti bahwa musik slank telah berhasil banyak mempengaruhi para
kaum muda. Bukan sekedar musik, tetapi juga gaya hidup para personelnya yang
selengean dan urakan kerap dicontoh oleh penggemarnya, sebagai contoh adalah
disetiap aksi panggung mereka seringkali membuat rusuh dan bahkan hingga aksi
konser slank sering di larang oleh pihak polisi.
Fanatisme
penggemar slank tersebut juga telah membuat pihak manajemen kewalahan untuk
mengajak para penggemar untuk tertib dan juga pihak promotor merasa kesulitan
untuk mengajak slank untuk beraksi diatas panggung karena harus mengurus segala
perijinan kepada pihak kepolisian terhadap ulah para penggemar Slank.
Parahnya,
bukan cuma gaya hidup yang urakan dan selengean saja yang ditiru oleh para
penggemar. Hobi para personel mengkonsumsi barang haram alias narkoba juga
sering di jadikan contoh. Setiap aksi panggung slank bila dilakukan razia
sering ditemukan berbagai macam miras dan narkoba yang di bawa oleh beberapa slankers (sebutan fans slank).
Oleh
karena itu pula tekad Bim-bim dan juga Kaka untuk mengubah sikapnya yang semula
sebagai pengguna alias pecandu, mereka akhirnya memilih untuk meninggalkan
barang-barang haram tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengajak para slankers untuk bersikap sama yaitu meninggalkan
dunia narkoba.
Berdasar
referensi yang saya dapat melalui internet dan majalah, sebelumnya di tahun
2003 slank sudah membangun tempat rehabilitasi para pecandu narkoba namun di
tahun 2007 ditutup karena terbentuknya Badan Narkotika berskala Nasional atau
biasa kita sebut Badan Narkotika Nasional.
Dan di tahun lalu, slank management
terutama bunda Iffet mengajukan diri kembali kepada pihak BNN untuk membantu
dalam menanggulangi masalah narkoba, namun bantuan yang di ajukan bukanlah
sebuah tempat rehabilitasi melainkan sosialisasi mengajak para slankers dan juga masyarakat umum untuk
mengajukan diri guna di rehabilitasi di BNN.
Memang
seharusnya mereka yang menjadi public figure memberikan contoh serta turut
berkampanye mengenai bahaya narkoba, apalagi mereka yang memiliki penggemar
yang banyak maka akan lebih memudahkan terwujudnya Indonesia Bebas Narkoba
2015.
Top...slank jadi duta anti narkoba....mungkin taun depan bisa jadi duta anti merokok :3
BalasHapusWah, keren juga Slank ini.
BalasHapusSayang kebanyakan public figure ngelakuin hal-hal yang negatif, walaupun nggak semuanya sih. Semoga mereka bisa kasih contoh baik ya:)
bagus sih bahas tentang slank, laen kali bahas band2 indie jugak, kalo slank udah banyak yang tahu, ehhe...
BalasHapusoya, liat review blogku yaa, kalo suka silahkan beli bukunya ^^
Slank itu keren. semoga kedepannya lebih banyak hal positif dari apa yang mereka jalani :D
BalasHapus