Asik mengulik tentang kopi,
belakangan kopi banyak sekali dibahas diberbagai media khususnya media online.
Tak terkecuali oleh beberapa teman-teman blogger. Bagi mereka yang bergelut
didunia penulisan, kopi bisa menjadi sahabatnya bahkan tanpa kopi mereka tidak
bisa berkarya. Karena terkadang kopi bisa juga dianggap sebagai sumber
inspirasi menulis mereka setiap harinya.
Kenikmatan sebuah kopi juga tidak
hanya dirasakan oleh mereka yang berkarya sebagai penulis saja, dari sejarahnya
pun kopi merupakan komoditi ekspor mancanegara yang menjanjikan. Dibawah jajahan
Belanda, perdagangan kopi Indonesia dikuasai oleh Belanda (VOC) karena kopi di
Indonesia diakui memiliki cita rasa yang istimewa. Dan hingga kini Indonesia
pun menjadi Negara penghasil kopi nomor tiga setelah Brasil dan Kolombia.
|
Diskusi kopi bersama ibu Made, ibu Roy, dan blogger |
Meskipun diatas menjelaskan bahwa
kopi adalah konsumsi para borjuis dan penulis ternyata faktanya adalah kopi
disukai oleh berbagai kalangan kelas ekonomi tak terkecuali oleh kalangan
menengah kebawah. Dan ada sebuah mitos bahwa kopi hanya minuman yang digemari
oleh orang tua saja.
Faktanya seiring perkembangan, justru kopi kini menjadi kegemaran kaum muda dan bahkan menjadi sebuah lifestyle (baca : gaya hidup) baik oleh masyarakat perdesaan maupun perkotaan. Buktinya saat ini makin banyaknya warung kopi (Warkop), Café, atau Coffee Shop bermunculan dengan konsep-konsep modern yang hampir ada ditiap sudut kota maupun tiap mall di kota-kota besar.
Dan peluang ini pula yang melatar
belakangi seorang Made Setiary untuk membuka sebuah café SMESCOFFEE yang
berletak di gedung Smesco Convention Hall (SME Tower), jalan Gatot Subroto,
Jakarta. Sekilas tentang Made Setiary, merupakan seorang anak petani kopi dari
pulau dewata ini sudah berpengalaman selama 40 tahun didunia perhotelan dengan
jabatan terakhir sebagai GM hotel bintang lima di Jakarta.
Made Setiary tidak sendiri, ia
memulai membangun Smescoffee ini bersama dengan soulmate-nya Mariem Roy yang sudah sangat akrab ketika ia bekerja
di hotel. Meski Made adalah anak seorang anak petani kopi, ia sangat
berhati-hati dalam menjalani bisnis ini. Profesionalisme dirinya yang sudah
bertahun-tahun dalam dunia perhotelan ia tuangkan dalam bisnisnya. Guna
menyajikan kopi yang berkualitas, Made juga menggandeng rekannya dari Jakarta
Coffee House dan juga barista yang professional dari Bandung Coffee House.
|
Demo barista membuatan kopi dengan teknik V60 |
|
Kopi Papua Cappucino khas Smescoffee |
Tentu saja tujuan hadirnya
Smescoffee bukan sekedar bisnis saja. Made bekerja sama dengan SMESCO untuk
lebih mengenalkan keistimewaan Indonesia melalui kulinernya salah satunya
dengan kopi lokalnya. SMESCO sendiri merupakan Lembaga Layanan Pemasaran
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (LLP-KUKM) dibawah naungan Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Kerja sama ini diharapkan bukan saja membawa keuntungan kedua belah pihak tetapi juga bangsa Indonesia.
Dengan tujuan itu maka smescoffee
pun pastinya memiliki beberapa menu nasional seperti nasi goreng, Buntun bakar,
pisang goreng cinnamon. Sedangkan untuk kopinya, smescoffee menyajikan lima
jenis kopi nusantara seperti kopi papua, Mandailing, Javarauw, Bali kintamani,
dan Aceh. Rencananya smescoffee akan menambah empat jenis kopi lagi. Hadirnya
smescoffee di SME Tower pastinya bisa melengkapi kegiatan exhibition disana
sambil santai menikmati secangkir kopi.
Artikel keren lainnya:
Kopi lokal ternyata banyak varian dan enak dinikmati.
BalasHapusbanyak mba. itu baru 5 jenis..
HapusUdah lama kali gak mampir ke sini :D
BalasHapusayo kesini lagi sekalian kopdar
HapusWaaah, mau dunk ngopi
BalasHapusayo kang kita ngopi
Hapushmmm ... Nikmatnya kopi dan cemilan yang disajikan
BalasHapusSebagai pecinta kopi juga harus budayakan kopi lokal juga nih..
BalasHapusHidup kopi indonesia.. mantap.. hehe..
Sip, Mas Alfan. Katsu-nya nggak di foto :D
BalasHapusKlo aq mau donk dibilangin : ka.."kopi" nang kau dgn bismillah ����
BalasHapus