Bencana satu persatu silih datang dan pergi di seluruh negara tidak terkecuali di Indonesia namun saat ini dapat di perkirakan semisal tergantung dari perputaran iklim. dan dampaknya juga bisa diketahui sebagai contoh kecilnya bila musim kemarau tiba maka akan adanya kekeringan dan bila musim hujan datang maka akan adanya kebanjiran dimana-mana.
Dibalik semua bencana pasti memiliki sebab akibat tapi hanya terdapat dua sumber bencana, yaitu bencana yang disebabkan oleh alam dan bencana oleh manusia. Tentu saja bencana yang disebabkan alam karena adanya perubahan iklim (Klimatologis), perubahan atau pergeseran lempeng bumi (Geologis), dan juga bencana dari luar angkasa atau antariksa (Ekstraterestrial).
Sedangkan bencana alam oleh manusia dikarenakan ulah manusia baik yang disengaja maupun tidak disengaja seperti saat ini yang tengah terjadi yaitu bencana kebakaran dimusim kemarau di beberapa provinsi terutama pada lahan gambut di Indonesia.
Asap dari pembakaran lahan gambut dimusim kering berdampak buruk untuk daerah tersebut bahkan terasa hingga dibeberapa negara Asean yang dekat dengan Indonesia. Selain mengganggu jarak pandang untuk didarat ataupun penerbangan, pastinya asap sangat mengganggu kesehatan bagi manusia.
Asap bisa menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan serta dampak terparah dari asap adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Berdasarkan informasi melalui website kompas, ditahun ini korban asap mencapai 19 orang yang berasal dari Kalimantan, Sumatera, dan Pekan Baru, Riau.
Hal ini disebabkan kurang cepatnya penanganan bencana yang dikarenakan sulitnya menuju medan lahan kebakaran yang letaknya berada ditengah hutan. Dan seperti yang di kutip oleh CNN Indonesia, di Indonesia sendiri tahun ini memiliki 3.000 lebih titik api yang terdapat dari Sabang hingga Merauke.
Minimnya fasilitas penanggulangan bencana di daerah-daerah terjadinya kebakaran juga menghambat pihak terkait untuk memadamkan api. Tidak hanya itu saja, di Indonesia sering kali kebakaran dikarenakan oleh ulah manusia yang dengan sengaja membakar lahan gambut. Pembakaran bertujuan untuk membuka lahan baru untuk ditanam kembali oleh beberapa perusahaan kelapa sawit.
Hal itu disebabkan bukan karena kurangnya peraturan melainkan kurangnya kesadaran dari manusianya sendiri. Bisa dibilang bencana ini merupakan sebuah rutinitas tahunan yang tidak pernah habis.
Untuk itu pemerintah dan juga lembaga-lembaga yang berkaitan dengan lingkungan harus sama-sama bekerja sama untuk terus sosialisasi tentang bahaya asap yang disebabkan oleh pembakaran lahan tersebut dan juga mengawasi berjalannya hukum yang berkaitan dengan lingkungan.
Sebagai contoh bisa dengan memberi sangsi perdata dan juga pidana kepada siapa pun yang melakukan pembakaran hutan. Bila terkait dengan sebuah perusahaan bisa dilakukan dengan ditambah hukuman pencabutan ijin usaha dan pidana kepada pemilik perusahaan untuk memberikan efek jera.
Artikel keren lainnya:
kebakarannya jauh dari titik air soalnya jadi menghambat pemadaman, laju kebakaran lebih cepat daripada laju pemusnahannya
BalasHapus