Mendengan kata Saham untuk saya pribadi memang sangat menakutkan karena dalam bayangan saya memiliki saham harus memiliki uang ratusan juta hingga miliaran dan bahkan hingga triliunan.
Saya juga pernah melihat proses dan memcoba perdagangan saham yang bagi saya sangat mengerikan karena tiap seperempat detik dapat berubah-ubah. Saat saya mencoba saya menggunakan aplikasi perdagangan gratisan dan kala itu saya mengalami penurunan hingga minus dua juta rupiah hingga akhirnya aplikasi itu saya uninstall karena terlalu seram untuk melihat angka berwarna merah dengan digit yg banyak.
Sedikit trauma namun membuat penasaran soal pasar modal, entah kenapa hari ini 3 Oktober 2015 mendapat undangan dari Janus Finance untuk datang langsung ke pusat perdagangan pasar modal alias saham Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Pusing bukan main melihat angka-angka dan trafik perdagangan disini tapi membuat saya bertambah ilmu. Dengan jamuan makan pagi yang istimewa para undangan memulai seminar singkat mengenai bursa saham.
Turut hadir direktur pengembangan Bursa Efek Indonesia, bapak Hosea Nicky Hogan. Beliau mengatakan bahwa masyarakat Indonesia harus melek terhadap bursa saham karena disanalah pusat perekonomian negara, karena bila perekonomian negara meningkat maka rakyat sejahtera itu pun bila tanpa adanya korupsi.
Tapi hal tersebut sangat sulit tercapai bila kurangnya informasi dari BEI terhadap masyarakat, pernyataan itulah yang disampaikan oleh Arsya @social_jungkee sebagai perwakilan masyarakat awam terhadap bursa saham.
Tugas itulah yang menjadi tanggung jawab Kemas M. Rumaiyar sebagai perwakilan corporate communication Bursa Efek Indonesia untuk membuat setidaknya 1 persen masyarakat mengerti soal saham.
Dalam waktu yang bersamaan Kemas juga mengatakan bahwa investasi saham tidaklah mengerikan seperti yang saya bayangkan dan alami. Intinya investasi adalah memperhatikan dan mempelajarinya. Investasi saham juga tidaklah mahal karena sekarang cukup modal 100 ribu saja kita bisa membuka rekening saham. Harga saham pun cukup murah, misal saham Unilever yang berharga 34000 untuk satu lembar dan 1 lots (100 lembar) hanya seharga 3.400.000.
Kemas juga memberikan sedikit tips untuk masyarakat yang akan mencoba tuk investasi saham yaitu dengan cara memperhatikan dan memilih perusahaan yang yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan ciri yang berstatus Tbk.
Selain itu perhatikan juga kelancaran bisnis mereka dipasar seperti laku apa tidaknya barang yang mereka jual. Semakin banyak barang yang dibeli masyarakat maka kecil kemungkinan perusahaan tersebut untuk bangkrut.
Cukup memacu saya untuk investasi di Bursa Saham dan lumayan menantang jantung dompet untuk memompa pundi-pundi uang tuk di investasikan sedangkan belum ada sumber pemasukan tetap :D
Oiya, acara ini juga cukup meriah dengan penampilan musik dan para sponsor seperti Phillips Securities, Bisnis Indonesia, Rumah perubahan, IDX, Jojonomic, Asia change.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Investasi Saham : Perhatikan dan Pelajari"
Posting Komentar